• Kota yang Berpotensi Investasi Properti
    steve-stewart

    Kota yang Berpotensi Investasi Properti

    Kota yang Berpotensi Investasi Properti – Selama dekade terakhir di Indonesia, sektor real estate telah menunjukan pertumbuhan menggembirakan yang didorong oleh pertumbunhan kelas menengah dan pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara berita yang lebih baik lagi, ada banyak ruang untuk ekspansi real estate di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Pastinya, faktor utama di belakang akselerasi pasar real estat Indonesia adalah permintaan yang didukung oleh konsumen yang lebih besar. Telah terjadi transformasi penting di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bogor, Depok, Bekasi, Banten, Bali dan Bandung.

    Di antara real estate untuk segmen tempat tinggal, komersial, ritel, hotel dan industri, gedung pencakar langit kota-kota ini dalam bentuk gedung perkantoran dan apartemen, terutama di kawasan bisnis. Dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2017, terjadi kenaikan tingkat kekosongan ruang kantor, yaitu mencapai 18,4% atau naik 2,7%. Jakarta layak mendapat pembahasan khusus sebagai pasar real estate karena sebagian besar proyek real estate baru telah laku terjual sebelum konstruksinya selesai, demikian halnya dengan meningkatkan penawaran beli perbandingan dengan pasokan. Dari 2017 hingga 2019, menurut Colliers International, 31 gedung komersial baru akan beroperasi di Jakarta, di mana 11 dari 31 gedung tersebut berlokasi di daerah Sudirman. gaple online

    Real Estate untuk Tempat Tinggal

    Pada tahun 2017, real estate untuk tempat tinggal di Indonesia telah menghasilkan pertumbuhan karena kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mengembangkan rumah susun untuk masyarakat berpendapatan rendah. Sebagai hasil, banyak investor dan pembeli real estate yang mendapat untung dari sektor ini dan mengharapkan kinerja yang lebih baik lagi pada 2018. www.benchwarmerscoffee.com

    Ini karena pada 2018, akan ada lebih banyak lagi proyek pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan dan kegiatan operasionalnya akan segera dilakukan. Selain itu, perusahaan pemerintah dan sektor swasta telah bekerja bersama untuk menyediakan akses terhadap Kredit Pinjaman Rakyat (KPR) untuk pekerja tak resmi. Upaya gabungan ini diharapkan dapat membantu sektor real estat untuk mengumpulkan koleksi pertumbuhan baru pada tahun 2018.

    Pinjaman untuk Real Estate di Indonesia

    Selain KPR, Bank Indonesia menawarkan suku bunga rendah pada tahun 2017 untuk perizinan rumah sederhana. Selain itu, Reformasi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir untuk properti dan rezim pajak kepercayaan investasi real estat (REIT) diprediksi mendukung pertumbuhan investasi langsung pada tahun 2018 dan beberapa tahun ke depan dengan pertumbuhan yang kuat di real estat.

    Menurut International Media, investasi asing di real estat mencapai USD 2,8 miliar pada 2016. Gelombang investasi asing didukung oleh salah satu pengembang real estat komersial terbesar di Indonesia, yaitu menara perolehan USD 1 miliar yang dikembangkan oleh China Communications Construction Company (CCCC).

    Pada 2017, perusahaan-perusahaan internasional lainnya seperti Mitsubishi, Tokyu Land, Hongkong Land dan Sime Darby juga berinvestasi di pasar real estat Indonesia. Pertumbuhan perekonomian Indonesia terus dipacu sehingga pertumbuhannya bisa lebih pesat dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Hal ini membuat potensi investasi properti di Indonesia makin besar.

    Director of Capital Markets Colliers Indonesia, Steve Atherton mengatakan bahwa saat ini minat investor untuk berinvestasi masih terkonsentrasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Padahal, beberapa kota besar lainnya sudah bertumbuh dan makin potensial untuk menjadi sasaran investasi. Saat ini, kota besar yang punya potensi investasi properti besar di antaranya ada di Surabaya, Makassar, dan Medan.

    “Penjualan properti di tiga kota tersebut tercatat yang paling baik dibandingkan dengan kota besar lainnya. Para pengembang juga mengatakan bahwa penjualan mereka yang terbaik ada di tiga kota tersebut,” ungkap Atherton melalui laporan tertulis. Adapun, tipe properti yang cocok untuk menjadi produk investasi di setiap kota berbeda-beda. Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menuturkan bahwa melihat pertumbuhan pasar properti di Surabaya misalnya, paling banyak yang diminati adalah rumah tapak.

    “Pengembang sedang gencar melakukan pembangunan di sisi barat dan timur Surabaya. Namun, rumah tapak juga menjadi incaran di Makassar dan Medan, sedangkan pengembangan apartemen masih bertumbuh, tetapi masih jauh dari perkembangan yang ada di Jakarta,” ujar Ferry. Di sisi lain, tak ketinggalan ada sektor kawasan industri yang juga bisa menjadi sasaran empuk bagi para investor. Karena ketiga kota tersebut adalah kota pelabuhan, kota-kota tersebut memiliki pusat transportasi dan logistik yang memadai untuk pengiriman dari Jawa Timur ke Indonesia Timur dan Sumatra. “Oleh karena itu, diperkirakan sektor industri juga akan mulai terangkat di Surabaya, Makassar, dan Medan pada 2020 ini,” imbuh Ferry.

    Kota Potensial Untuk Investasi Properti Di Indonesia Timur Tahun 2020

    Surganya investasi properti bukan di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung. Adanya di Indonesia Timur. Sejak akhir tahun 2014, bisnis properti di wilayah Indonesia bagian timur (Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku) diramalkan akan semakin berkembang semakin cepat dan diminati oleh banyak pengamat. Hal ini disebabkan oleh kian terbatasnya lahan properti di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Surabaya, dan juga kota besar lainnya. Nah, berikut ini beberapa kota yang disebut-sebut akan menjadi ‘ladang’ yang diundang bagi Anda yang berminat terjun ke bidang investasi properti.

    Kuta (Bali)

    Kota yang Berpotensi Investasi Properti

    Walau sektor properti Bali dinilai menjenuh, namun berdasarkan pantauan Indeks Harga Properti (HPI), wilayah Kuta cenderung lebih positif dibandingkan Denpasar. Kota Denpasar yang notabene bukan lah daerah wisata, turut mengalami penurunan pertumbuhan harga properti presidensial (rumah tinggal). Berbeda dengan daerah Kuta yang menjadi primadona wisata, sejak Januari 2015. Indeks HPI di Kuta mengalami kenaikan 16% sedangkan harga rata-rata properti/rumah pada Mei 2015 terpantau hampir menyentuh angka Rp 10 juta per meter persegi. Tidak menutup kemungkinan, wilayah-wilayah Bali lainnya yang menjadi daerah favorit turis juga dapat berkembang ke depannya.

    Manado (Sulawesi)

    Beralih ke Pulau Sulawesi, selain Makassar, kota yang kini dinilai makin pesat pertumbuhan propertinya adalah Manado. Sektor pariwisata, pertambangan, komoditas hasil bumi, dan bisnis menjadikan Manado sebagai hub Indonesia Timur layaknya Makassar. Manado juga dekat dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yang semakin menegaskan posisi dan perannya sebagai salah satu gate perdagangan Indonesia. Hal tersebutlah yang merupakan penyokong utama Menado kian berkembang. Mereka menganggap permintaan properti, khususnya hunian di Manado, tumbuh. Beberapa proyek properti yang kini dalam tahap pemangunan adalah apartemen, pusat belanja, dan rumah sakit.

    Makassar (Sulawesi)

    Kota dengan perkembangan investasi properti pesat berikutnya adalah Makassar. Seolah mengejar pesatnya perkembangan di Indonesia bagian barat , kota Makassar (Sulawesi Selatan) disebut-sebut Real Estate Indonesia (REI) sebagai daerah yang menarik bagi para investor untuk menanamkan uangnya. Pertumbuhan ekonomi Makassar yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai rata-rata 8,5% per tahun. Angka ini jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,9% ini mengindikasikan potensinya untuk menarik lebih banyak lagi investasi terutama investasi properti. Perumahan, apartemen, hotel, dan pusat belanja pun kini semakin banyak di bangun di kota menjadi hub arus komoditas bagi Kawasan Timur Indonesia.

    Ambon (Maluku)

    Pembangunan infrastruktur Kota Ambon memang terbilang masih jauh di bandingkan kota-kota lainnya di kawasan Timur Indonesia. Namun dengan kekayaan alam dan budayanya, Ambon terus berkembang dalam sektor perekonomiannya. Hal ini disebut serta-merta mendorong perkembangan sektor properti dalam 3 tahun terakhir. Investor asing dan beberapa developer lokal pun kini menyerbu Ambon untuk berinvestasi, salah satunya pada bidang properti dalam bentuk residensial, apartemen, dan hotel.